Laman

Selasa, 26 November 2013

MATERI KESAKAAN

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
1. Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
1.    Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
2.   Krida Pengetahuan Dirgantara
3.   Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
1.    Terbang Bermotor
2.   Terbang Layang
3.   Aeromodelling
4.   Terjun Payung
5.   Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
1.    Aerodinamika
2.   Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
3.   Meteorologi
4.   Fasilitas Penerbangan
5.   Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
1.    Teknik Mesin Pesawat
2.   Komunikasi
3.   Aerial Search And rescue
4.   Struktur Pesawat
2. Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
1.    Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
2.   Krida Lalu Lintas (Lantas)
3.   Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4.   Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
1.    Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2.   Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3.   Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
4.   Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).
3. Saka Bahari

 Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
1.    Krida Sumberdaya Bahari
2.   Krida Jasa Bahari
3.   Krida Wisata Bahari
4.   Krida Reksa Bahari

5. Saka Bakti Husada


SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
9. SKK HIV / AIDS
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
1. SKK Bina PHBS di Rumah
2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
5. Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
1.    Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2.   Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3.   Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4.   Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

6. Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
1.    Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2.   Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3.   Krida Perikanan
4.   Krida Peternakan
5.   Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
7. Saka Wana Bakti


Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1.    Krida Tata Wana
2.   Krida Reksa Wana
3.   Krida Bina Wana
4.   Krida Guna Wana.
8. Saka Wira Kartika


Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1.    Krida Survival
2.   Krida Pioner
3.   Krida Mountainering
4.   Krida Navigasi Darat
5.   Krida Bintal Juang

9. Saka Widya Bakti



  Satuan karya gerakan pramuka Widya Bakti (selanjutnya disingkat Saka Widya Bakti) adalah salah satu Satuan karya gerakan pramuka Gerakan pramuka (Saka) yang merupakan wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan bakti masyarakat para anggota gerakan pramuka dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal ikut serta menunjang upaya kualitas pemebelajaran, pendidikan kecakapan hidup, media pendidikan serta percepatan, pemerataan  pemberantasan buta aksara (buta huruf).

Krida Saka Widya Bakti 
1.  Krida AUD (anak usia dini) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia dini (mengdeteksi dini tumbuh kembangan anak dan manajemen Anak Usia Dini kelompok sasaran sampai dengan membentuk kelompok belajar) kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi motivator dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan dan kelompok belajar masyarakat.
2. Krida Kursus adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam teknik mengajar pada pembelajaan formal maupun nonformal kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor, nara sumber teknis, motivator, dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan dan kelompok belajar masyarakat dan berbagai macam kecakapan hidup, khususnya dalam bentuk keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi nara sumber teknis dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan dan kelompok belajar masyarakat. 
   3. Krida Dikmas (pendidikan masyarakat) adalah wadah kegiatan dan pendidikanuntukmemberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam teknik mengajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan dan kelompok belajar masyarakat.
 Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
1.    Kecakapan khusus adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang anggota Saka Widya Bakti sebagai hasil mengikuti pendidikan dan latihan berkala serta pengujiannya.
2.    Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah semua syarat yang harus dipenuhi seorang anggota Saka Widya Bakti untuk memperoleh Tanda-tanda Kecakapan Khusus (TKK) tertentu.
3.    Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah suatu tanda yang menunjukkan tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang anggota Saka Widya Bakti sebagai hasil mengikuti pendidikan dan latihan berkala serta pengujiannya.
4.          Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dalam Saka Widya Bakti diberlakukan untuk 3 (tiga) krida, yaitu (1) Krida AUD, (2) Krida Kursus, (3) Krida Dikmas 
5.    Tanda Kecakapan Khusus (TKK) di setiap Krida di dalam Saka Widya Bakti terdiri atas 3 tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu (1) Tingkat Purwa, (2) Tingkat Madya, dan (3) Tingkat Utama.
6.    Anggota Saka Widya Bakti yang telah mengikuti ujian dan memenuhi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) akan diberikan Gambar Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
7.    Segala hal yang berkaitan dengan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan Tanda-tanda Kecakapan Khusus (TKK) dalam Saka Widya Bakti, secara lebih rinci dituangkan di dalam penyelenggaraan Saka ini.

2 komentar: